PPIH Siap Kawal Kesehatan para Jamaah Haji Indonesia
A
A
A
UNTUK melakukan ibadah haji dibutuhkan kondisi fisik yang optimal. Untuk mengawal kesehatan para jamaah haji Indonesia, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyiagakan 1.521 orang Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dan 306 Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bidang kesehatan.
Kloter pertama tim PPIH sudah diberangkatkan untuk menyambut para jamaah haji di Arab Saudi. Sebanyak 24 tim advance dan tim manajerial PPIH bidang kesehatan secara langsung dilepas oleh Menteri Kementerian RI Nila F Moeloek. Kepada 24 PPIH ini, Nila F Moeloek berpesan untuk menjaga kesehatannya masing-masing.
“Ke pada tenaga kesehatan, saya titip menjaga kesehatan diri sendiri. Ini penting sekali menjaga kesehatan diri sendiri. Kalau sakit atau ada sesuatu, bagaimana jamaahnya nanti,” kata Nila F Moeloek saat memberikan arahan kepada PPIH yang diberangkatkan gelombang pertama, di ruang 215 Gd Adiatama Kemenkes Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Senin (1/7).
Nila memastikan, menjaga kesehatan diri sendiri sangat penting daripada jamaah. Apalagi PPIH bidang kesehatan ini akan bertugas di Tanah Suci kurang lebih selama tiga bulan mengawal kesehatan jamaah. “Jadi, artinya kita harus menjaga diri sendiri. Karena 76 hari, bukanlah waktu yang pendek, cukup panjang ini, hampir tiga bulan,” katanya.
PPIH nonkloter ini menjadi petugas kesehatan yang akan menyambut kedatangan para jamaah haji, beserta dengan PPIH kloter. Mereka akan berada di Arab Saudi selama kurang lebih 76 hari atau 2,5 bulan. Gelombang panas sedang menyerang Eropa dan sepertinya akan merembet ke Timur Tengah.
“Mengingat, tambahan haji membuat pekerjaan jadi cukup berat. Saya pesan kepada PPIH untuk menjaga kesehatan diri sendiri. Kalau ada sesuatu dengan PPIH, gimana jamaahnnya,” ujar Menkes. Untuk itu, dia menyatakan, pelepasan pertama dari tenaga kesehatan jauh lebih penting. Itu karena tenaga kesehatan yang bertanggung jawab terhadap kesehatan jamaah haji di Makkah dan Madinah.
“Saya menganggap jauh lebih penting daripada jamaah haji karena Anda adalah yang bertanggung jawab mengawal para jamaah haji,” katanya. “PPIH ini bertugas untuk mengatur kedatangan jamaah haji. Jadi, harus menjaga keadaan penginapan di sana, semua dalam keadaan yang bersih, teratur, dan baik,” sebut Nila.
Setibanya di sana, petugas promotif, preventif, dan gerak cepat diharapkan sudah bisa mempersiapkan kedatangan para jamaah haji yang mulai diberangkatkan pada 7 Juli 2019 mendatang. PPIH harus menerapkan (SARI), yakni sigap, andal, dan amanah, responsif, serta inovatif.
Nila mengatakan, mengawal kesehatan haji selama di Tanah Suci bukan suatu pekerjaan yang mudah. Untuk itu, sebelum menyehatkan jamaah haji, petugas kesehatan juga harus lebih dahulu sehat dan prima. “Jadi, masalah kesehatan ini saya titip betul kepada 24 orang yang diberangkatkan pertama ini,” katanya.
Sementara itu, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Dr dr Eka Jusup Singka MSc mengatakan, pada tahun lalu ada 4.000 jamaah haji yang dirawat dan ada hampir 400.000 lebih jamaah yang rawat jalan. “Jadi, kita bisa melakukan kesimpulan selama kurun waktu pelaksanaan haji selama 76 hari, rata-rata sese orang bisa dua kali diperiksa oleh dokter,” kata dr Eka kepada media di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa (2/7).
Kemenkes saat ini terus berupaya memberikan fasilitas memadai dan pendampingan bagi para calon jamaah mulai dari sebelum berangkat hingga tiba di Tanah Suci. “Vaksin juga penting, vaksin meningitis yang saat ini digunakan sudah halal, sudah tidak ada keraguan, ada sertifikat MUI. Selain itu, di Indonesia ada juga vaksin influenza tapi tidak diwajibkan, hanya pilihan, bisa secara mandiri, pemerintah tidak mengadakan vaksin tersebut , tapi bisa dibeli oleh masing-masing jamaah,” ucap dr Eka.
Sekretaris Jenderal Kemenkes drg Oscar Primadi MPH menuturkan, ada beberapa imbauan yang harus diingat calon jamaah, seperti terapkan gaya hidup sehat, jaga diri, jaga lingkungan, dan menerapkan kebiasaan positif.
“Gunakan selalu alat pelindung diri seperti kacamata, masker, sandal, kurangi aktivitas yang tidak perlu, sering minum, dan jangan menunggu haus. Gunakan water spray untuk menyegar kan wajah, jaga adab bersin dengan menutup hidung dan mulut, hindari tempat berdesakan, hindari berdekatan dengan unta,” kata drg Oscar.
Kloter pertama tim PPIH sudah diberangkatkan untuk menyambut para jamaah haji di Arab Saudi. Sebanyak 24 tim advance dan tim manajerial PPIH bidang kesehatan secara langsung dilepas oleh Menteri Kementerian RI Nila F Moeloek. Kepada 24 PPIH ini, Nila F Moeloek berpesan untuk menjaga kesehatannya masing-masing.
“Ke pada tenaga kesehatan, saya titip menjaga kesehatan diri sendiri. Ini penting sekali menjaga kesehatan diri sendiri. Kalau sakit atau ada sesuatu, bagaimana jamaahnya nanti,” kata Nila F Moeloek saat memberikan arahan kepada PPIH yang diberangkatkan gelombang pertama, di ruang 215 Gd Adiatama Kemenkes Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Senin (1/7).
Nila memastikan, menjaga kesehatan diri sendiri sangat penting daripada jamaah. Apalagi PPIH bidang kesehatan ini akan bertugas di Tanah Suci kurang lebih selama tiga bulan mengawal kesehatan jamaah. “Jadi, artinya kita harus menjaga diri sendiri. Karena 76 hari, bukanlah waktu yang pendek, cukup panjang ini, hampir tiga bulan,” katanya.
PPIH nonkloter ini menjadi petugas kesehatan yang akan menyambut kedatangan para jamaah haji, beserta dengan PPIH kloter. Mereka akan berada di Arab Saudi selama kurang lebih 76 hari atau 2,5 bulan. Gelombang panas sedang menyerang Eropa dan sepertinya akan merembet ke Timur Tengah.
“Mengingat, tambahan haji membuat pekerjaan jadi cukup berat. Saya pesan kepada PPIH untuk menjaga kesehatan diri sendiri. Kalau ada sesuatu dengan PPIH, gimana jamaahnnya,” ujar Menkes. Untuk itu, dia menyatakan, pelepasan pertama dari tenaga kesehatan jauh lebih penting. Itu karena tenaga kesehatan yang bertanggung jawab terhadap kesehatan jamaah haji di Makkah dan Madinah.
“Saya menganggap jauh lebih penting daripada jamaah haji karena Anda adalah yang bertanggung jawab mengawal para jamaah haji,” katanya. “PPIH ini bertugas untuk mengatur kedatangan jamaah haji. Jadi, harus menjaga keadaan penginapan di sana, semua dalam keadaan yang bersih, teratur, dan baik,” sebut Nila.
Setibanya di sana, petugas promotif, preventif, dan gerak cepat diharapkan sudah bisa mempersiapkan kedatangan para jamaah haji yang mulai diberangkatkan pada 7 Juli 2019 mendatang. PPIH harus menerapkan (SARI), yakni sigap, andal, dan amanah, responsif, serta inovatif.
Nila mengatakan, mengawal kesehatan haji selama di Tanah Suci bukan suatu pekerjaan yang mudah. Untuk itu, sebelum menyehatkan jamaah haji, petugas kesehatan juga harus lebih dahulu sehat dan prima. “Jadi, masalah kesehatan ini saya titip betul kepada 24 orang yang diberangkatkan pertama ini,” katanya.
Sementara itu, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Dr dr Eka Jusup Singka MSc mengatakan, pada tahun lalu ada 4.000 jamaah haji yang dirawat dan ada hampir 400.000 lebih jamaah yang rawat jalan. “Jadi, kita bisa melakukan kesimpulan selama kurun waktu pelaksanaan haji selama 76 hari, rata-rata sese orang bisa dua kali diperiksa oleh dokter,” kata dr Eka kepada media di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa (2/7).
Kemenkes saat ini terus berupaya memberikan fasilitas memadai dan pendampingan bagi para calon jamaah mulai dari sebelum berangkat hingga tiba di Tanah Suci. “Vaksin juga penting, vaksin meningitis yang saat ini digunakan sudah halal, sudah tidak ada keraguan, ada sertifikat MUI. Selain itu, di Indonesia ada juga vaksin influenza tapi tidak diwajibkan, hanya pilihan, bisa secara mandiri, pemerintah tidak mengadakan vaksin tersebut , tapi bisa dibeli oleh masing-masing jamaah,” ucap dr Eka.
Sekretaris Jenderal Kemenkes drg Oscar Primadi MPH menuturkan, ada beberapa imbauan yang harus diingat calon jamaah, seperti terapkan gaya hidup sehat, jaga diri, jaga lingkungan, dan menerapkan kebiasaan positif.
“Gunakan selalu alat pelindung diri seperti kacamata, masker, sandal, kurangi aktivitas yang tidak perlu, sering minum, dan jangan menunggu haus. Gunakan water spray untuk menyegar kan wajah, jaga adab bersin dengan menutup hidung dan mulut, hindari tempat berdesakan, hindari berdekatan dengan unta,” kata drg Oscar.
(don)